Pada Tahun 1970 s/d 80-an wilayah Baleendah 90 persen adalah daerah
pertanian (persawahan). Namun pada tahun 80-an Kecamatan Baleendah
direncanakan menjadi Ibukota Kabupaten Bandung. Maka dibangunlah
sarana/prasarana di wilayah itu termasuk gedung DPRD yang sangat megah.
Perumahan umum, tempat ibadah dan Sekolah pun dibangun disana sehingga
merubah sebagian besar wilayah pertanian menjadi gedung/bangunan. Namun
banjir besar yang melanda Bandung Selatan sekitar thn 1986 , membuat
para petinggi memindahkan Ibukota Kabupaten Bandung ke kec Soreang.
Sehingga gedung DPRD yang baru selesai dibangun sia sia dan
terbengkalai.Tetapi saat ini ternyata gedung tersebut dijadikan Rumah
Sakit.Banjir yang terjadi di Baleendah di karenakan sungai c tarum (Ci
Tarum) adalah sungai terpanjang dan terbesar di Provinsi Jawa Barat,
Indonesia. Sungai dengan nilai sejarah, ekonomi, dan sosial yang penting
ini sejak 2007 menjadi salah satu dari sungai dengan tingkat
ketercemaran tertinggi di dunia. Jutaan orang tergantung langsung
hidupnya dari sungai ini, sekitar 500 pabrik berdiri di sekitar
alirannya, tiga waduk PLTA dibangun di alirannya, dan penggundulan hutan
berlangsung pesat di wilayah hulu.Panjang aliran sungai ini sekitar 300
km. Secara tradisional, hulu Ci Tarum dianggap berawal dari lereng
Gunung Wayang, di tenggara Kota Bandung, di wilayah Desa Cibeureum,
Kertasari, Bandung. Ada tujuh mata air yang menyatu di suatu danau
buatan bernama Situ Cisanti di wilayah Kabupaten Bandung. Namun
demikian, berbagai anak sungai dari kabupaten bertetangga juga
menyatukan alirannya ke Ci Tarum, seperti Ci Kapundung dan Ci Beet.
Aliran kemudian mengarah ke arah barat, melewati Majalaya dan
Dayeuhkolot, lalu berbelok ke arah barat laut dan utara, menjadi
perbatasan Kabupaten Cianjur dengan Kabupaten Bandung Barat, melewati
Kabupaten Purwakarta, dan terakhir Kabupaten Karawang (batas dengan
Kabupaten Bekasi). Sungai ini bermuara di Ujung Karawang.
Berikut ini adalah sebagian dari anak sungai yang mengalir ke Ci Tarum:
* Ci Beet
* Ci Kao
* Ci Somang
* Ci Kundul
* Ci Balagung
* Ci Sokan
* Ci Meta
* Ci Minyak
* Ci Lanang
* Ci Jere
* Ci Haur
Berikut ini adalah sebagian dari anak sungai yang mengalir ke Ci Tarum:
* Ci Beet
* Ci Kao
* Ci Somang
* Ci Kundul
* Ci Balagung
* Ci Sokan
* Ci Meta
* Ci Minyak
* Ci Lanang
* Ci Jere
* Ci Haur
* Ci Mahi
* Ci Beureum
* Ci Widey
* Ci Sangkuy
* Ci Kapundung
* Ci Durian
* Ci Pamokolan
* Ci Tarik
* Ci Keruh
* Ci Rasea
* Ci Beureum
* Ci Widey
* Ci Sangkuy
* Ci Kapundung
* Ci Durian
* Ci Pamokolan
* Ci Tarik
* Ci Keruh
* Ci Rasea
Ci Tarum dalam sejarah
Dalam perjalanan sejarah Sunda, Ci Tarum erat kaitannya dengan Kerajaan Taruma, kerajaan yang menurut catatan-catatan Tionghoa dan sejumlah prasasti pernah ada pada abad ke-4 sampai abad ke-7. Komplek bangunan kuna dari abad ke-4, seperti di Situs Batujaya dan Situs Cibuaya menunjukkan pernah adanya aktivitas permukiman di bagian hilir. Sisa-sisa kebudayaan pra-Hindu dari abad ke-1 Masehi juga ditemukan di bagian hilir sungai ini.
Sejak runtuhnya Taruma, Ci Tarum menjadi batas alami Kerajaan Sunda dan Galuh, dua kerajaan kembar pecahan dari Taruma.
Ci Tarum juga disebut dalam Naskah Bujangga Manik, suatu kisah perjalanan yang kaya dengan nama-nama geografi di Pulau Jawa dari abad ke-15.
Dalam perjalanan sejarah Sunda, Ci Tarum erat kaitannya dengan Kerajaan Taruma, kerajaan yang menurut catatan-catatan Tionghoa dan sejumlah prasasti pernah ada pada abad ke-4 sampai abad ke-7. Komplek bangunan kuna dari abad ke-4, seperti di Situs Batujaya dan Situs Cibuaya menunjukkan pernah adanya aktivitas permukiman di bagian hilir. Sisa-sisa kebudayaan pra-Hindu dari abad ke-1 Masehi juga ditemukan di bagian hilir sungai ini.
Sejak runtuhnya Taruma, Ci Tarum menjadi batas alami Kerajaan Sunda dan Galuh, dua kerajaan kembar pecahan dari Taruma.
Ci Tarum juga disebut dalam Naskah Bujangga Manik, suatu kisah perjalanan yang kaya dengan nama-nama geografi di Pulau Jawa dari abad ke-15.
0 komentar:
Posting Komentar